Kembali ke Atas
Beranda
Teknologi
Waspada Rekayasa Sosial: Lindungi Diri Anda dari Penipuan Online
Mei 07, 2024

Waspada Rekayasa Sosial: Lindungi Diri Anda dari Penipuan Online


Belum lama ini, tepatnya di bulan April 2024 Kompas TV memberitakan ada seorang bernama Ni Luh Putu Rustini, mengaku kehilangan uang puluhan juta rupiah yang dia tabung di BRI. Didampingi kuasa hukumnya, Rubia Siang, menceritakan kronologis hilangnya uang senilai 36 juta rupiah lebih, yang disimpan di rekening tabungan BRI. Wanita yang bekerja sebagai baby sitter  ini, memutuskan menyimpan uang hasil jerih payahnya bekerja, di bank milik negara, BRI. Namun saat akan melakukan transaksi untuk keperluan membeli bahan bangunan untuk membuat rumah, tiba-tiba saldo rekening tabunganya hanya tersisa 800 ribu saja. Pihak BRI sudah melakukan investigasi atas kasus ini dan mengatakan sangat menyesalkan kejadian tersebut dimana ybs merupakan korban tindak kejahatan penipuan online atau social engineering (rekayasa sosial). * Ilustrasi, seseorang yang bersedih karena, menjadi korban penipuan online | Bing Ai Di era digital ini, kita semua terhubung dengan internet. Hal ini membawa banyak kem...
Baca selengkapnya

13 komentar

  1. Alfa Anisa
    25 Mei 2024 pukul 15.39
    Ngeri juga ya, jaman digital serba dipermudah, tapi juga banyak hal yang harus kita waspadai. Makanya aku sekarang jarang angkat telpon kalau nomer tak dikenal, karena nnggak disadari banyak telpon palsu.
  2. lylamanzila
    22 Mei 2024 pukul 08.17
    Termasuk harus hati hati kalo isi job dari mg karena kan ada masukin nomor wa dan alamat....harus dipastikan bener bener nantinya tidak disalahgunakan
  3. Manda Dea
    19 Mei 2024 pukul 16.49
    Saya pernah beberapa kali melalui telf alhamdulillah tidak sampai dan jangan sampai kena tipu, berbeda dengan ibu saya yang juga pernah tertipu melalui hipnotis
  4. Alfia D. Masyitoh
    18 Mei 2024 pukul 15.23
    Kalau baca-baca kasus sosial engineering begini cuma bisa prihatin, sambil berdoa semoga hal seperti itu tidak terjadi pada diri sendiri dan tidak memakan korban lagi. Sejak banyak kasus kayak gini, aku pribadi jadi lebih hati-hati, bener-bener berusaha menjaga privasi data personal, nggak sembarangan percaya sama chat orang dll. Ngeri banget, sampe nggak bisa berkata-kata, kok ada orang yang tega memakai teknologi buat kejahatan. Duniaaa duniaa...
  5. sudutpandangnovita
    17 Mei 2024 pukul 03.31
    ngeri sih jaman sekarang, lagi marak juga phishing kemaren-kemaren ini dilingkunganku. Harus semakin waspada, benar-benar berhati-hati.
  6. Andri From Creativism
    16 Mei 2024 pukul 21.38
    Di mana pun kita berada, kita harus aware terhadap masalah keamanan data. Jangan sampai ada celah untuk hacker menerobos sistem kita. Sharing apa yang penting.
  7. Andri Marza
    16 Mei 2024 pukul 20.59
    Meskipun terkesan remeh, tetapi social engineering inilah materi yang bakal pertama kali kamu pelajari jika masuk jurusan Komputer di mata kuilah keamanan komputer. Kunci daripada keberhasilan social engineering ini cuma 2. Yakni menunggu korbannya lengah dan bagaimana si pengumpul data bisa memanfaatkan data yang ada untuk buat kondisi mencekam serta menyerang untuk si korban.
  8. Ang Tek Khun
    16 Mei 2024 pukul 17.26
    Paling ngeri bagi saya yang satu ini, yaitu lewat telepon. Biasanya kita langsung angkat karena menganggap penting.
  9. Tulisan MQ
    16 Mei 2024 pukul 11.58
    Zaman sekarang lagi marak banget penipuan bermodus rekayasa sosial yang banyak jenisnya ini. Sebagai pengguna internet yang pintar, kita harus bijak menyikapi berbagai kemungkinan yang terjadi. Jangan sampai menyesal kemudian.
  10. Wahyu Suwarsi
    15 Mei 2024 pukul 22.36
    Teknologi makin canggih, sehingga kita sebagai masyarakat awam pengguna internet harus hati-hati terutama para lansia juga. Terima kasih infonya kak.